Friday, 22 July 2016

Trip Ujung Genteng: Melepas Tukik ke Samudera hindia (Part I)

Ujung Genteng seperti sebuah lokasi yang berada di ujung antah berantah. Ternyata tidak juga. Perjalanan pertama kaliku bersama teman-teman ke dari Jakarta ke Ujung Genteng kami tempuh dengan transportasi umum saja. Ya.. walaupun agak sedikit ngga umum dalam perjalanan setengah terakhir.

Transportasi dari Jakarta ke Ujung Genteng kami gunakan kereta api. Kereta api masih menjadi pilihan favoritku. Jika dalam perjalanan yang cukup jauh ada pilihan transportasi bus atau mobil dan kereta api, aku pasti memilih kereta api. Menggunakan kereta api berarti bebas macet, sehingga perjalanan cenderung lebih cepat.

Rute yang kami tempuh melalui Bogor, Sukabumi, kemudian Ujung Genteng. Kami berangkat menggunakan commuter line dari Jakarta menuju stasiun Bogor. Dari Stasiun Bogor, kita harus berjalan sedikit ke Stasiun Paledang yang hanya berjarak beberapa meter. Dari stasiun Paledang, kita lanjutkan perjalanan ke stasiun Sukabumi. Sudah sampai setengah perjalanan! Cepat, bukan?

Kami sampai di Sukabumi menjelang tengah malam. Sehingga harus tinggal dulu di kota mochi-mochi ini dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Lucunya, kami berempat tinggal di rumah Lut yang baru ku kenal,  yang merupakan pacarnya teman kami, Jaka.
Apanya yang lucu?
ZABARR, KAK..

Kami berempat mengenal Jaka dengan cara dan di tempat yang berbeda. Ajeng mengenal Jaka di Bandung karena sama-sama kuliah di ITB. Ilham mengenal Jaka karena pernah berada di Halmahera dalam waktu yang bersamaan untuk pekerjaan mereka masing-masing. Sinta mengenal Jaka karena saat itu sama-sama bekerja di Lampung. Dan aku mengenal Jaka karena kami sama-sama berasal dari Cirebon? Temanku bilang bukan karena sempitnya dunia. Tetapi pergaulan kita yang begitu luas. Azeeek.. Hahaha...

Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan setelah subuh. Kami menggunakan mobil saudaranya Lut. Lut dan beberapa anggota keluarganya juga turut serta. Karena sekalian mereka ingin bersilaturahmi ke rumah saudara mereka yang dekat dengan pantai Taimina Jaya. Untunglah mereka hobi jalan-jalan dan silaturahmi juga. Kami hanya menyumbang bensin saja waktu itu.

Beberapa bagian jalan sepanjang perjalanan dari Sukabumi menuju Ujung Genteng tidak terlalu mulus, namun perkebunan teh dan alam yang hijau membuat perjalanan ini lebih menyenangkan.

Sebelum mereka menurunkan kami di Ujung Genteng, kami sempat mampir di pantai Taimina Jaya. Pantai berbatu karang di sisi selatan pulau Jawa. Tempat wisata ini cukup ramai dikunjungi wasatawan. Keluarga Lut membuka perbekalan mereka. Santapan ikan segar, sambal, jengkol, dan petai membuatku kekenyangan dan sedikit terbuai oleh semilir angin pantai selatan Jawa.

No comments:

Post a Comment