Kejutan itu selalu menegangkan dan menyenangkan. Apalagi yang
kasih kejutan itu Yang Maha Mengejutkan. Pastinya lebih menegangkan dan
mengasikkan. Seperti kisah yang satu ini, membuat saya terus
terkejut-kejut bagaikan tersengat listrik satu juta volt. Hahaha... Mati!
God surprieses me over and over again dalam perjalanan saya kali ini.
Perjalanan antar-nusa yang saya mulai dari Tanjung Priok, Jakarta. KM.
Kelud mengawali pelayaran saya menuju Sekupang, Batam. Pelabuhan yang
menjembatani antar negara juga, ke Malaysia dan Singapore. Banyak hal
yang bisa saya lakukan di dalam kapal yang besar ini. Saya bisa nonton di bioskop
mini dengan sajian film-film dewasa di deck dua, berkaroke ria dan
bermain di Timezone ala KM. Kelud di deck lima, atau sekedar berkeliling
kapal dan nongkrong di kantin kapal deck tujuh menikmati suasana laut
dan para penumpang lain yang beraktifitas. Satu hal yang saya sayangkan
dari KM. Kelud milik PT. Pelni ini. Mereka harus belajar dari saudara
mereka di daratan, PT. KAI, yang sudah memperbaiki sistem penjualan
tiket penumpang kelas ekonomi. Akan lebih nyaman jika tiket yang dijual
sesuai dengan jumlah tempat yang tersedia. Sehingga tidak akan ada lagi
penumpang yang berjejal tidur di deck luar, lobi kelas I dan II, dan
berserakan di tangga kapal. Selain untuk kenyamanan, tentu saja hal
tersebut jauh lebih aman karena jumlah penumpang tidak melebihi
kapasitas kapal.
Batam bukan tujuan akhir perjalanan saya. Saya hanya transit sambil
mengunjungi free trade area ini sejenak. Untuk menghemat biaya
akomodasi, saya telah menghubungi couchserfer Batam. Syukurlah ada yang
bisa menyediakan tempat tinggal untuk beberapa hari. Couchserfer adalah
member couchsurfing.com. Sebuah media sosial online yang
menjembatani antara pelancong dan penyedia akomodasi gratis di hampir
seluruh kota di Dunia. Sayangnya, dalam perjalanan, rumah host yang akan
saya tempati terkena hujan badai dan tidak bisa menampung. Jadi,
sesampainya di Sekupang, saya kehilangan arah *azeeek. Kemudian
teringatlah bapak kos di Bandung. Empat hari yang lalu saya berkunjung
di acara pernikahan anaknya. Beliau bercerita bahwa ada saudaranya di
Batam.
You see? Permainan Tuhan macam apa ini? Kenapa Dia menjadikan putri
bapak kos menikah tepat lima hari sebelum saya ke Batam? Yang membuat
saya berkunjung ke Bandung dan mendapat kabar bahwa beliau punya saudara
di Batam. How beautiful destiny is. Right?
Selain banyak barang-barang dan manusia-manusia black market, ada
hal unik tentang Batam. Di sana, taxi bisa berfungsi seperti angkot.
Setelah penumpang naik, supir bisa mencari dan mengangkut penumpang lain
di tengah jalan. Ongkos pun jauh lebih murah dan pemakaian BBM lebih
optimal. Tapi jika kita ingin sistem argo pun berlaku juga di sini.
Dari Sekupang, saya melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru dengan
menggunakan speedboat bermerek Batam Jet. Tanpa saya ketahui sebelumnya, ternyata kapal yang saya naiki ini hanya sampai Selatpanjang saja. Apa itu Selatpanjang? Harusnya perjalanan saya langsung ke Pekanbaru. Tetapi karena keterbatasan informasi tentang jadwal kapal,
saya harus terdampar di sini dan menunggu kapal lain yang akan membawa saya ke Pekanbaru.
Pertanyaan selanjutnya, di mana saya harus
tinggal malam ini? Bapak kos tidak pernah bercerita tentang saudaranya yang ada di
Selatpanjang. Jelas sekali kejutan kali ini tidak ada hubungannya dengan bapak kos. Akhirnya saya menggalau di kantin sambil ditemani kopi
panas yang cepat sekali dingin. Sebuah tulisan besar “PENGINAPAN” tepat di
depan pelabuhan menggoda saya untuk beranjak ke sana.
Sambil menikmati kopi, saya mencari info sebanyak-banyaknya tentang Selatpanjang dan kemungkinan couchserfer yang membuka rumahnya di sini. Saya buka juga google maps untuk mengetahui di mana sebenarnya letak Selatpanjang?
Ternyata, Selatpanjang adalah sebuah pelabuhan di Kab. Kep. Meranti. Meranti sendiri adalah kependekan dari tiga pulau yang menjadi anggota kabupaten kepulauan tersebut, yaitu (ME)rbau, (RAN)gsang, dan (T)ebingtingg(I).
Kegalauan
semakin memuncak karena tak ada teman yang mengangkat telpon hanya untuk
berbagi cerita. Juga tak ada informasi tentang host gratis di
Selatpanjang dari media sosial online manapun. Sebelum saya menyerah,
saya mencoba keberuntungan dengan menghubungi kawan yang tinggal tak jauh dari pulau ini,
Pulau Bengkalis. Taraaaa, ternyata seorang kawan guru tempat dia
mengajar berasal dari Selatpanjang dan keluarganya bersedia menjemput
saya untuk bermalam di tempat mereka. Surpriseee!!!
Rasanya seperti baru saja keluar dari lubang yang sempit. Di sebuh tempat yang bahkan saya baru tahu keberadaannya, masih saja ada pertolongan yang tak terduga.
Hal yang unik di Selatpanjang, air yang digunakan masyarakat untuk
MCK berwarna seperti teh pekat (bukan sliming tea yang kehijauan). Mungkin karena komposisi daratan ini adalah tanah gambut. Jadi, tak perlu lah
membeli es teh di sini. Cukup sediakan es batu dan gula jika ingin menambah rasa manis. Jadilah es teh. Mantap bukan?
Keluarga yang menampung saya ini sangat ramah. Bahkan saya diajak berkeliling kota dan mencicipi makan khas di sini. Kota ini terlihat tua jika diperhatikan dari bangunan-bangunan pertokoan khas Melayu-Tionghoa seperti dalam setting film Laskar Pelangi.
Keesokan harinya speedboat Meranti membawa saya melanjutkan
perjalanan ke Pekanbaru, Ibu kota propinsi Riau. Sepanjang perjalanan, saya disuguhi pemandangan layaknya film Anaconda 2. Saya menyusuri
sungai siak dengan kanan kiri pepohonan. Tugboat dan kapal tongkang juga
berkali-kali terlihat membawa log-log dan peti kemas. Satu pengalaman
baru buat saya, bertransportasi di sungai. Bukan jalan aspal, rel,
udara, atau laut.
Tibalah saya di pelabuhan Sungai Duku. Untuk pertama kalinya, saya menginjakkan kaki di Andalas.
Sumatera, travelled!
Tips dan Trik:
1. Bagi budget traveler yang meminimalisir biaya penginapan, gunakanlah couchsurfing. Ada banyak host di hampir setiap kota di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hubungi mereka jauh-jauh hari. Karena di beberapa kota, member tidak begitu sering membuka akun couchsurfing mereka. Dan carilah lebih dari satu host, untuk jaga-jaga jika ada pembatalan seperti cerita saya di atas. Hehe
2. Carilah info sebanyak mungkin tentang daerah-daerah yang akan dikunjungi beserta fasilitas transportasi publiknya.
3. Gunakan provider selular yang jaringannya menjangkau sampai ke pelosok negeri. Saya menyarankan Telk*****. Sinyal yang baik sangat bermanfaat jika tiba-tiba anda membutuhkan informasi mendadak seperti yang saya alami di atas. Hahaha
No comments:
Post a Comment