Alam punya banyak cerita. Indonesia punya banyak cerita di setiap jengkalnya. Jangan sampai dibilang 'kurang piknik'. Buat ceritamu!
Saturday, 5 March 2011
Bule di Karimunjawa
Salah satu teman seperjalanan saya ke Karimunjawa adalah dua warga asing asal Jerman. Pertama kali saya lihat, seorang pria datang ke pelabuhan menggunakan becak. Dia terlihat repot dan terburu-buru dengan barang bawaan yang begitu banyak, karena kapal Muria sebentar lagi berangkat. Saat itu saya pun sudah mau boarding ke Kapal.
Saya baru tau laki-laki bule itu bersama temannya setelah saya dengar samar-samar dia bilang ke ticketing bahwa dia mau beli tiket untuk dua orang. Dia bilang satu lagi temannya belum datang. Sambil berlalu saya tidak terlalu perduli. Setelah saya dan teman-teman memasuki dek penumpang kelas ekonomi, saya kembali melihat bule itu lagi yang ternyata memang satu pasang.
Saya kembali bertemu dengan mereka di dek atas kapal. Dan adegan pertama yang mereka lakukan adalah berciuman ala Cinta dan Rangga.
Disitulah awal perkenalan kami. Ternyata mereka dari Berlin, Jerman. Mereka sudah mengnjungi beberapa tempat di Indonesia. Seperti Jakarta, Bandung, Jogja, dan Bali. Ketika saya tanya mau berapa lama di Karimunjawa, mereka masih belum tau. Dan saya tanya sudah punya plan mau apa aja di Karjaw, mereka juga belum tau.
Well, karena saya orang yang cukup baik, saya tawarkan mereka untuk gabung dengan acara yang kami buat, full two day snorkeling. Biar bisa share cost kapal buat snorkeling. Yang bule cowok minta penjelasan dari cewek, sepertinya dia agak kurang ngerti bahasa Inggris. Atau bahasa inggris saya yang ndak bisa dimengerti? Hahaha
"Seems interesting... We'll join with you!" kata yang cewek. Oke, saya bilang kalo mereka ikut, kita ketemuan di pelabuhan nelayan jam 08.00.
Keesokan harinya, jam 08.00 pasangan bule nggak datang. Oke, berarti mereka nggak ikut. Tapi tunggu dulu, ternyata pas kita udah siap di dalam kapal mau berangkat snorkeling, saya liat pasangan bule itu datang. Saya langsung nyamperin dia. Trus yang cowoknya bilang, "are you the guy from yesterday in the ship?" YES, BOSSS!!!
Setelah ngobrol bentar, ternyata mereka nggak jadi ikut. Pagi itu memang angin sangat kencang disertai hujan. Mereka kira kita nggak jadi snorkeling karena cuaca gini. Tapi mereka bilang besok mereka mau ikut snorkeling. Okelah kalo begitu. Saya kembali ke kapal.
Malemnya, kita ketemu lagi pas makan di satu-satunya warung makan yang ada di Karimunjawa yang agak mending. Trus kita ngobrol-ngobrol, ternyata mereka ditawarin sebuah resort dengan harga 5jt/ night!!! Dan yang membuat mereka aneh, yang nawarin ke mereka itu dua orang laki pake motor. Yang satu tua, satu lagi lebih muda yang translate ke inggris. Mereka nggak terlihat seperti orang resortnya. Trus si bule bilang resortnya aneh, gelap, nggak ada orang, dan keliatannya kayak udah tutup. Akhirnya si bule nggak ngambil lah. Duit yang mereka bawa juga gak cukup. Katanya mereka cuma ngambil duit di ATM beberapa sebelum nyebrang. Karena yang cowok pikir di Karjaw dia bisa ngambil lagi di ATM atau bayar pake kartu kredit. Boom! Di Karjaw belum ada.
Trus, yang cewek ngeluhin sarapan yang dia dapet di hotel. Katanya mereka cuma dikasih nasi putih sama telor ceplok doang. Saya langsung ketawa dengernya hahaha... Kadang kesel sama mereka kalo inget pernah punya pengalaman nggak enak diperlakukan di negeri dia... Tapi ketika pikiran itu datang, langsung saya tepis. Saya ingin menjadi Orang Indonesia yang sopan dan ramah. Mwehehe
Bukan hanya itu pengalaman nggak enak yang mereka alami di Karjaw. Besoknya pas mau snorkeling bareng, pagi-pagi si bule langsung laporan ke saya. Yang cewek bilang dia takut, karena dua orang lelaki yang nawarin mereka resort 5jt selalu membayang-bayangi. Dua orang lelaki itu selalu ada di pantai depan hotel mereka. Terus pagi-pagi mereka bangun juga, 2 lelaki itu udah ada di depan hotel. Pas mereka ke pelabuhan mau ikut snorkeling, dia juga udah nungguin.
Satu hal di mana mereka nggak ngalamin kebuntungan di Karjaw adalah di hari pertama. Mereka nggak jadi ikut snorkeling, tapi mereka akhirnya motocycling keliling daratan Karjaw. Mereka dapet sewa motor lebih murah dari yang kita dapet. Si bule dapet 60 seharian. Tapi pas hari ketiga kita nyari, kita malah dapet harga 70-75 seharian. Kok bisa ya? Hahaha... biarin lah ya.. biar ada yang bisa dibanggain dari mereka di Karjaw. Masa sial mulu ahahahaha.... #sirik
Hari ketiga, si Bule nggak ada nongolnya. Sebenernya bukan nggak nongol juga, tapi nggak sempet ketemu saya. Jadi sebenernya pagi-pagi mereka datang ke Wisma nyari saya, tapi saya nggak ada di tempat, lagi mengalihkan kekecewaan karena kapal Muria nggak berangkat lagi dari Jepara. Tapi sore mereka bales sms saya, katanya hari itu mereka ke warnet terus motorcycling lagi.
Hari keempat, agenda kita para turis terdampar mau mancing di dermaga kapal fery. Dengan bekal kenur, mata pancing, dan dua potong daging tongkol yang semuanya itu hasil minta-minta, kita berangkat ke dermaga dengan menghampiri Mas Alex sang guide kita. Kita pilih mancing karena itu salah satu hiburan yang nggak butuh banyak dana. Malah gratis tis tis... hahaha. Iya lah, kita nggak tau sampe kapan akan terdampar di pulau Karimunjawa. Kita juga nggak tau apakah uang cash yang kita bawa akan mencukupi, even for our basic needs? Makannya nyari yang gratis gratis aja. Tapi tetep bisa have fun! haha... Lumayan, mancing di dermaga juga kita dapet ikan kerapu (kecil), ikan betek si pemakan karang yang giginya mirip piranha.
Naluri orang Indonesia yang baik hati saya muncul. Jadi saya mesej mereka buat diajak gabung. Ternyata mereka balesnya, "...we are getting crazy because of the ship. Our money is going off, too. And we don't know anymore what to do with all the time (sigh)" Omegosh...!!! Hati saya terenyuh, kenapa mereka begitu memelas. Akhirnya karena nggak tega saya kol dia. Dan ternyata pas saya tanya lagi pada ngapain, si ceweknya bilang dia seharian di hotel duduk di depan jendela memandang ke arah pantai dan pelabuhan menunggu kapal ferry datang. Oowh... Yaudah saya bilang, mereka ke sini aja dulu ke pelabuhan. Nanti kita cari solusinya bersama.
Setelah saya tunggu beberapa lama, datanglah pasangan bule. Yang cowok tetep senyum dengan wajah merah terbakarnya. Tapi yang cewek udah ditekuk-tekuk mukanya. Kusut banget pokoknya. Udah hopeless banget. Dia beberapa kali mendesah/ merengek sambil nanar menatap lautan. "I'm homesick now...," dia bilang.
"So, we are going to sail now? Who will be the captain?" bule cowok bilang. DEG..!!! Perasaan saya mulai nggak enak, nih. Kapten? Jangan.. jangan... saya salah ngomong sama mereka. Ternyata bener. Waktu saya mesej mereka buat gabung, saya ketik "sailing" hahaha... Maksud saya tu "fishing...." Pantesan si bule pas bales mesej pertama mereka bilang mau di hotel aja karena udah nggak ada duit lagi. Karena mereka pikir kita akan berlayar terus nyewa kapal lagi. Ngerasa ketipu sama ajakan saya si bule cewek tambah bete aja. Yahh, sorry deh bul!
Di sini, saya juga nawarin mereka buat gabung pulang bareng pake kapal nelayan besok petang. Di sini juga pertemuan terakhir saya dengan bule-bule teman seperjalanan saya kali ini. Kita bertemu di atas kapal di tengah laut Jawa, dan berpisah di pelabuhan fery Karimunjawa. Pesan terakhir yang mereka bilang adalah, "Umur, send me text if you are landed safely. If we don't accept your sms till evening, I'll call police. Okay?" Haha... Kemudian mereka berlalu..
Dan ketika saya sudah berada di Cirebon, tidak ada perasaan khawatir menunggu kapan kapal muria datang, tidak ada kekhawatiran akan terdampar berhari-hari. Tiba-tiba ada sms masuk, setelah saya lihat inbox ternyata dari nomer dengan kode +49. Saya langsung teringat kedua bule itu. Mereka bilang, "..now we are in Semarang and will go to jakarta soon to fly back to Germany. You remember the two guys? they were expecting 80k. They say 300k/ night, but the hotel said 220 :)
Saya hanya senyum, dan kembali menarik selimutku....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment